...Selamat Datang Kunjungi Media Website Deiyai News Papua ...
"Jujur Diatas Tanah Deiyai Papua" deiyai

Pemkab Deiyai Jangan Lenyapkan Rp 2,8 Miliar

Written By FORUM DEIYAINEWS on Selasa, 11 Oktober 2011 | 11.29

DEIYAI – Pemerintah Kabupaten Deiyai diminta agar jangan lenyapkan dana sebesar Rp2,8 Miliar yang dianggarkan tahun ini untuk pembangunan asrama permanen di Yogyakarta dan pengadaan pemondokan bagi mahasiswa-mahasiswa se-Jawa dan Bali.
Penegasan itu mengemuka pada pertemuan yang diselenggarakan oleh Pengurus Forum Komunikasi Pelajar dan Mahasiswa Deiyai (FORKOPMADE) se-Jawa Bali di Yogyakarta, Sabtu 1 Oktober 2011 lalu.
Pertemuan yang berlangsung selama 6 jam dan dihadiri Badan Pengurus serta Anggota FORKOPMADE dari berbagai kota studi di Jawa Bali itu membicarakan masalah belum direalisasikannya dana pemondokan dan asrama permanen sebagaimana dijanjikan pemerintah daerah, bahkan dananya sudah dianggarkan bersamaan dengan bantuan studi yang disalurkan kepada mahasiswa di setiap kota studi pada bulan Juli 2011.
Dana untuk asrama permanen bagi mahasiswa asal Deiyai di Kota Studi Manokwari sudah direalisasikan, bahkan saat ini sedang tahap pembangunan fisik dan dalam waktu dekat asrama sudah selesai dibangun. Tapi khusus di Yogyakarta dan kota studi lain di Jawa-Bali masih belum ada kejelasan.
Ketua Umum FORKOPMADE se-Jawa Bali, Elias Bidaugi Pigome mengatakan, meski dananya sudah dianggarkan bersamaan bantuan studi, namun pemondokan dan asrama permenan belum direalisasikan oleh Pemerintah Kabupaten Deiyai. “Harus realisasikan dana untuk Kota Studi Yogyakarta, seperti hanya di Manokwari. Sedangkan dana pemondokan sudah jelas bahwa sesuai kesepatan dari Pemkab Deiyai bersama mahasiswa asal Deiyai setiap kota studi khususnya Jawa dan Bali pada saat pembagian tugas akhir pada Juli 2011 lalu. Sekarang Badan Pengurus dan Anggota FORKOPMADE hanya menunggu waktu kapan mau direalisasikan,” tuturnya.
Saat ini, lanjut Elias, mahasiswa-mahasiswi Deiyai di tanah rantauan sedang menunggu realisasi dana Rp2,8 Miliar tersebut. Diharapkan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan dengan Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Deiyai di Jogya-Solo serta Ketua Umum FORKOPMADE se-Jawa Bali. Mereka minta realisasinya harus melalui organisasi tersebut, sebab jika tidak melalui organisasi akan ditolak alias tidak menerima bantuan apapun dari Pemkab Deiyai.
Salah satu mahasiswa asal Deiyai di Yogyakarta, Agustinus Mote menyatakan, realisasi dananya harus dipercepat sesuai penyampaian dari utusan pemerintah daerah saat pertemuan dengan mahasiswa di Yogyakarta pada Juli lalu. “Pemkab Deiyai jangan lenyapkan dana yang diperuntukan bagi mahasiswa,” ujarnya.
“Kalau dana-dana untuk pemondokan dan asrama permenan itu tidak segera dicairkan, maka kami akan mengambil alternatif lain untuk memantau langsung,” tegas Gabriel Agapa dari Perwakilan Semarang.
Pada pertemuan tersebut dibentuk satu tim khusus yang akan memperjuangkan kejelasan anggaran pemondokan dan asrama permanen yang hingga kini belum direalisasikan itu. “Alasan kami bentuk tim ini, karena Badan Pengurus FORKOPMADE dan IPMADE sudah melakukan komunikasi yang baik dengan beberapa pejabat daerah, namun selama ini tidak ada respon yang jelas kepada mahasiswa asal Deiyai,” kata Elias.
Tim selanjutnya akan membuat jaringan dengan berbagai pihak di daerah maupun pusat. Didahului dengan melayangkan surat pernyataan kepada beberapa instansi maupun DPRD. “Surat pernyataan akan dibuat sebelum tanggal 15 Oktober, dan itu sesuai keputusan bersama saat pertemuan kemarin di Yogyakarta,” imbuhnya.
Setelah menunggu respon terhadap surat pernyataan tersebut, jika sama sekali tidak ada kejelasan, maka mahasiswa Deiyai se-Jawa dan Bali bakal melangkah ke Jakarta. “Kita akan aksi besar-besaran di KPK,” ujar mereka. (you)

http://www.papuaposnabire.com/index.php/deiyai/1665-pemkab-deiyai-jangan-lenyapkan-rp-28-miliar


0 komentar:

Posting Komentar

 
Terimakasih Atas Kunjungan Anda, Selamat Jalan deissss