
Dalam kerangka desentralisasi otonomi khusus dengan harapan mempercepat pembanguan yakni mulai dari sumber daya manusia, infrastruktut, kemiskinan, keterbelakangan lagi pula kesehatan di papua yang semakin hari habis yang belum Nampak apa ulahnya. pemekaran di papua. Kini daerah otonomi baru hadir pula di mewodide yakni deiyai pada tahun 2010 yang silam. Kehadiran tersebut public deiyai sangat terima dengan antusias dengan berbagai pakean adat dan lagu lagu adat pada saat penjemputan di deiyai bertempat di wakeiteei – timipotu.
Masyarakt sangat senang dengan kedatangan kabupaten baru sebab mereka anggap bahwa kabupaten akan membawa perubahan serta kemajuan dalam taraf kehidupan kita. Dalam ini juga harapan besar public deiyai adalah deiyai berubah menjadi sejahtera dan maju serta menjadi kabupaten yang teladan bagi sesame kabupaten.
Namum apa yang terjadi setelah kedatangan kabupaten baru di deiyai, yang sangat menonjol isu isu di public bahwa kabupaten bisa di katakana membawa perpecahan solidaritas antar public, kesusahan kelaparan akan i, ekina, oda, owada sekarang semakin minim akan hal kenyataan rutinitas public deiyai setelah menjadi daerah DOB daerah otonomi baru di kawasan deiyai.
Dan lagi lagi nampak hiruk di kalangan social karena kurang ada perhatian serius. Nampak saja pada saat kepala badan perencanaan pembangunan daerah ketika membahas P4 .ada warga yang ada di perbatasan dogiai di debei ,dan mimics di bowobado menyampaikan sampai sekarang kami belum ada perhatian dari pemerintah sampai sekarang jadi untuk penggabungan warga dan wilayah jika pemerintah dogiai memerhatikan kami maka wilayah kami akan bergabung dengan dogiai apabila deiyai tidak buka mata dengan kami . ujar warga debei yang ada di perbatasan dengan kabupaten dogiai.
Senada pula di utarakan oleh warga yang ada di bowo bado bahwa soal penggabungan wilayah dan masyarakat kami tunggu perhatian saja. Apabila deiyai buka mata dagan kami maka kami tetap termasuk warga deiyai jika mimika maka kami akan menghadap ke timika dalam hal penggabungan wilayah dan warga. Maka kehadiran DOB bukan membawa disintegrasi antar solidaritas namum perlu di ketahui bahwa DOB adalah sebagai symbol untuk menghantarkan publik kepada transformasi dan peradaban bagi public yang mana sebelum hadir DEIYAI berada pada titik pembangunan yang belakangan.
Pembangunan yang sebelumnya belum diperhatikan oleh kabupaten induk inilah kesempatan emas untuk memobrak segala pembangunan di berbagai sektot, baik itu sumber daya manusia, sumber daya alam,sumber daya buatan, kesehatan, infrastruktus, sosial budaya.
Dengan demikain gunakanlah moment yang ada ini demi perubahan untuk terwujud kesejahteraan serta kesetaraan ekonomi kerakyatan. Dan perlu merubah paradigm lama kepada birokrat yang mana selama bekangan ini pola konsep yang senantiasa focus sentral kepada perbedaan dan mementingkan diri di balik adanya jiwa umum untuk menbangun.
PERUBAHAN PARADIGMA
Dalam waktu belakangan setelah datangnya daerah otonomi baru , pemerintah ingin berupaya agar deiyai menjadi tempat sentral sebagai contoh dari karakter biarokrat se papua. Tidak segampang untuk berubah menjadi contoh sikap yang penuh transparan dan akuntabilitas di area birokrat yang di impikan pemerintah deiyai. Namum dari saya secara pribadi saya utarakan bahwa sikap tergantung seketika masa subur kecil. Jika seketika kecil sudah terbawa dengan kejujuran di bawa asuhan orang tua maka setelah dewasa pun terbentuk karakter rasa keterbuakaan serta tanggungjawab dan itu akan menjadi darahdaging serta terbudaya.
Jejak birokrat pemerintah deiyai selama dua tahun belakangan sangat sedikit mengecewakan bagi publick dalam hal keterbukaan dan menjalankan kinerja sebagai peran rtanggungjawab seorang pelayan di Saya pun bingung kenapa karakter keterbukaan dan tanggungjawab agak sedikit menipis di kalangan birokrat deiyai…? Apakah memang seketika masa kecil kurang asuh dari orang tua sehingga pola yang diterapkan antaranya keterbukaan dan tanggungjawab sangat sedikit menipis dalam hal kinerja sebagai pelayan dan pengayoman public deiyai. sebagai contoh konkrit pejabat deiyai jadikan daerahku deiyai sebagai tempat TRANSIT makan di tempat lain buang air di tempat lain itu pun hanya sebagian aparatur deiyai bukan semua. .ujar Mando Mote seketika sering dengan topic TRADISI BIROKRAT DEIYAI di kalangan calon pamong di Kampus STPDN/IPDN pada sebulan yang lalu di bawa coordinator Mando Mote dan sering itu di hadiri oleh calon calon pamong muda di area STPDN/ IPDN .
Di tambahkan pula dari coordinator seering bahwa kepada sebagian pejabat deiyai yang tidak menetap di tempat pengabdian musti ke depan harus merubah tradisi itu sebab yang terjadi belakangan adalah paradigm lama. Jika ke depan ada pejabat yang mencoba coba deiyai di jadikan tepat transit maka kepada oknum itu waspada sebab deiyai( tigi muno) ada melihat.
Sadarilah ambil sikap seorang ibu yang selalu sertia ke kebun enta itu hujan, sakit,lapar tidak peduli yang penting saya ke pulang jadi kapal kayu datang memuaskan keluarganya dengan nota walapun satu satu, dua dua.dari saya sampaikan bahwa imitasilah sikap itu kepada pejabat deiyai sebab kantor adalah kebun dan tempat pelayanan puskanlah yang dilayani dengan pelayanan yang memuaskan enta itu kurang fasilitas itu bukan kendala sebab daerah deiyai umur masih mudah/jagung. Kurang fasilitas dalam kantor bukan penghalang kejarlah standar pelayanan minimal.
Dari ilustrasi seorang ibu adalah kepada pejabat deiyai sadar akan tugas pokok peran dan fungsi di daerah , cintailah daerah dimana di tugaskan dan laksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab dibalik jadikan deiyai sebagai tempat transit.
By; MANDO MOTE
0 komentar:
Posting Komentar