Konsep strategis pembangunan berbasis lokalisasi daerah

FORKOPMADE: Sesuai dengan no. 02/FORKOPMADE/SE-JAWA DAN BALI/VI/2011 tentang undangan rapat untuk mempersatuan persepsi dari setiap kota studi se- Jawa dan Bali. Maka agenda strategis turun kampung atau aksi yang dibahas pada rapat tersebut memunculkan beberapa pertanyaan dari anggota kepada Badan Pengurus FORKOPMADE se- Jawa dan Bali sebelum merumuskan turun demontrasi di Kabupaten Deiyai Papua antara lain :

1. Apakah Pelajar dan Mahasiswa Deiyai turun kampung untuk demontrasi atau tidak?
2. Mengapa Pelajar dan Mahasiswa Deiyai harus turun kampung Deiyai?
3. Bagaimana rencana dan strategis pada saat turun kampung ?

Memberikan gambaran umum sebelum mempersatukan persepsi dari beberapa pertanyaan diatas ini, maka itu perlu ketahui bersama bahwa masyarakat dan mahasiswa merindukan pengembangan berkelanjutan dalam berbagai dimensi pembangunan dan pengembangan di Kabupaten Deiyai. Pelajar dan Mahasiswa turun kampung Deiyai bukan demontrasi tetapi turun kampung untuk menyampaikan aspirasi masyarakat yang tidak bersuara di Kabupaten Deiyai melalui konsep lokalisasi daerah.

Konsep lokalisasi daerah itulah yang menjadi tolak ukur bagi pembangunan dan pengembangan daerah Kabupaten Deiyai. Mahasiswa perlu memberikan konsep pengembangan dan pembangunan yang berbasis pada masyarakat lokal Papua khususnya Deiyai.

Apakah Pelajar dan Mahasiswa Deiyai turun kampung untuk demontrasi atau tidak?

Ketika bertanya kepada seluruh Mahasiswa Deiyai yang hadir pada rapat yang dilaksanakan di Surabaya bahwa Pelajar dan Mahasiswa Deiyai setuju untuk turun menyampaikan aspirasi kita melalui demontrasi atau aksi pada Dewan Perwakilan Rakyat dan Bupati Deiyai.

Mengapa Pelajar dan Mahasiswa Deiyai harus turun kampung Deiyai?

Alasan yang mendasar bagi pelajar dan mahasiswa bertujuan untuk turun kampung Deiyai merupakan sesuatu hal yang sifatnya membangun demi terciptanya pembangunan berlanjutan bagi pemerintahan, masyarakat dan mahasiswa di Kabupaten Deiyai.

Bagaimana rencana dan strategis pada saat turun kampung ?

Untuk melakukan turun kampung Deiyai ini mempunyai landasan berfikir tingkat terpelajar bahwa perlu adanya membuat konsepsi berbasis masyarakat lokal dari FORKOPMADE se- Jawa dan Bali untuk memberikan pemahaman langsung kepada masyarakat seluruh Kabupaten Deiyai.

Memberikan pemahaman langsung pada masyarakat dalam empat titik focus utama dalam pemberian pemahaman ini, antara lain:

1. Deiyai Bagian Timur
2. Deiyai Bagian Barat
3. Deiyai Bagian Utara
4. Deiyai Bagian selatan

Untuk menyampaikan pendapat dari Pelajar dan Mahasiswa Deiyai Kepada masyarakat umum di Kabupaten Deiyai sesuai dengan empat titik utama itu disesuaikan dengan ketersedian tempat dari masyarakat setempat.

Hal-hal yang akan disampaikan kepada masyarakat adat Deiyai antara lain :

1. Peningkatkan pengembangan Pendidikan
2. Pembangunan berbasis masyarakat lokal
3. Peningkatkan Sosial dan Budaya

Dalam pemahanan memberikan dari Pelajar dan Mahasiswa Deiyai kepada masyarakat adalah secara lisan supaya masyarakat juga mengerti tentang betapa pentingnya pemberdayaan lokal. Sedangkan, secara tertulis 3 topik utama diatas ini akan memberikan Pemerintahan daerah melalui Dewan Perwakilan Rakyat.

Untuk memberikan konsep dan strategis pembangunan versi mahasiswa asal Deiyai secara tertulis kepada pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat melalui audiensi.

Audiensi itu adalah moment untuk memberikan “konsep strategis pembangunan berbasis lokalisasi daerah”

Koordinator dalam kegiatan ini yang akan dikoordinasi oleh Yohanes Pekei sebagai Ketua Koordinator dan Petronela Mote sebagai Wakil untuk koordinasi dari FORKOPMADE se- Jawa dan Bali sampai di lapangan Kabupaten Deiyai. Adapun empat topik pada saat audiensi maupun empat titik yang ditentukan berdasarkan forum bahwa pembicara adalah Elias Bidaugi Pigome dan Ones Madai.