JUBI --- Satu kebi
jakan yang tergolong luar biasa di saat Pemerintah Kabupaten Deiyai sampai dua tahun pasca pemekaran belum memperhatikan aspek pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), adalah ketika Kepala Dinas Kesehatan Deiyai, dr. Januarius Mote, turun langsung ke kampung-kampung dan menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa bidang kesehatan.
“Kami sangat salut dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deiyai yang akan memberikan beasiswa kepada putra-putri Deiyai khususnya mereka yang studi di bidang kesehatan. Itu sebuah terobosan baru yang perlu mendapat apresiasi,” tutur Elias Pigome kepada JUBI, Kamis (2/6).
Ketua Umum Forum Komunikasi Pelajar Mahasiswa Deiyai (Forkopmade) se-Jawa dan Bali ini mengaku mendapat informasi tentang beasiswa dari Dinas Kesehatan itu melalui pemberitaan media massa. “Informasi bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa-mahasiswi asal Deiyai khusus bidang kesehatan itu sudah beredar di media massa dan telah diketahui oleh publik,” katanya.
Bagi Elias, kebijakan tersebut perlu direspon oleh mahasiswa. Sebab saat ini Pemerintah Kabupaten Deiyai belum juga melirik mahasiswa untuk bantuan tugas akhir maupun kontrakan (asrama).
Konsep yang diterapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deiyai, dianggap sesuai visi misi untuk membangun kesehatan masyarakat yang lebih baik. “Tidak gampang, Bapak Kepala Dinas Kesehatan bisa berjalan keliling setiap kampung melihat langsung sarana dan prasarana Pustu serta kondisi kesehatan masyarakat kampung,” puji Elias Bidaugi Pigome, mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta.
Kegiatan turun ke lapangan (turlap) yang dilakukan dr. Januarius Mote antara lain mengunjungi beberapa kampung terpencil seperti Matadi dan Wagomani di Distrik Tigi Barat serta Kopai di Distrik Bouwobado. “Itu luar biasa, karena hanya Beliau yang bisa kunjungi masyarakat kami. Dan itu dilakukan demi menyelamatkan umat manusia di wilayah Kabupaten Deiyai,” ucap Elias.
Sekedar diketahui, Kabupaten Deiyai dimekarkan dari Kabupaten Paniai berberdasarkan Undang-Undang Nomor 55 tahun 2008. Hingga kini Kabupaten Deiyai terdapat lima distrik, dua distrik lainnya tergolong distrik terpencil. (Markus)
jakan yang tergolong luar biasa di saat Pemerintah Kabupaten Deiyai sampai dua tahun pasca pemekaran belum memperhatikan aspek pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), adalah ketika Kepala Dinas Kesehatan Deiyai, dr. Januarius Mote, turun langsung ke kampung-kampung dan menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa bidang kesehatan.“Kami sangat salut dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deiyai yang akan memberikan beasiswa kepada putra-putri Deiyai khususnya mereka yang studi di bidang kesehatan. Itu sebuah terobosan baru yang perlu mendapat apresiasi,” tutur Elias Pigome kepada JUBI, Kamis (2/6).
Ketua Umum Forum Komunikasi Pelajar Mahasiswa Deiyai (Forkopmade) se-Jawa dan Bali ini mengaku mendapat informasi tentang beasiswa dari Dinas Kesehatan itu melalui pemberitaan media massa. “Informasi bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa-mahasiswi asal Deiyai khusus bidang kesehatan itu sudah beredar di media massa dan telah diketahui oleh publik,” katanya.
Bagi Elias, kebijakan tersebut perlu direspon oleh mahasiswa. Sebab saat ini Pemerintah Kabupaten Deiyai belum juga melirik mahasiswa untuk bantuan tugas akhir maupun kontrakan (asrama).
Konsep yang diterapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deiyai, dianggap sesuai visi misi untuk membangun kesehatan masyarakat yang lebih baik. “Tidak gampang, Bapak Kepala Dinas Kesehatan bisa berjalan keliling setiap kampung melihat langsung sarana dan prasarana Pustu serta kondisi kesehatan masyarakat kampung,” puji Elias Bidaugi Pigome, mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta.
Kegiatan turun ke lapangan (turlap) yang dilakukan dr. Januarius Mote antara lain mengunjungi beberapa kampung terpencil seperti Matadi dan Wagomani di Distrik Tigi Barat serta Kopai di Distrik Bouwobado. “Itu luar biasa, karena hanya Beliau yang bisa kunjungi masyarakat kami. Dan itu dilakukan demi menyelamatkan umat manusia di wilayah Kabupaten Deiyai,” ucap Elias.
Sekedar diketahui, Kabupaten Deiyai dimekarkan dari Kabupaten Paniai berberdasarkan Undang-Undang Nomor 55 tahun 2008. Hingga kini Kabupaten Deiyai terdapat lima distrik, dua distrik lainnya tergolong distrik terpencil. (Markus)
0 komentar:
Posting Komentar