“…..pada saatnya memulai kebangkitan demokrasi mengangkat harga diri Suku Bangsa Mee Papua melalui musik grous band …..”
Dimasa Era globalisasi ini tergegernya demokrasi kesukuan melalui Musik band sesuai dengan identitas atribut bangsa dimana mereka berada, semakin menguasai di balik budaya bahasa lain. Mereka terukir dengan berbagai macam variasi adat istiadat untuk mempromosikan hak pedoman hidup mereka diatas tanah daerahnya sendiri; salah satunya adalah memperbesarkan budaya bahasnya. Sebab Musik adalah salah satu alat bagian dari kehidupan manusia untuk mengantarkan semangat mengiringi dengan nada lagu yang di ungkapkan sesuai bahasa daerahnya oleh seorang diri perasaan atau kerinduan pada masalah apapun yang telah dapat terpendam dalam batiniahnya. Mengungkapkan suara hati nuraninya dengan penuh menarik perhatian nada sesuai dengan iringan music yang telah di tetapkan.
Namun kini pada saatnya memulai demokrasi suku Mee melalui Musik Band standarisasi penyesuaian tata perubahan demokrasi bangsa kedepan. Generasi suku mee sudah siap dalam seluk beluk Promosi budaya dan bahasa suku bangsa mee melalui musik band yang berbentuk apa saja. Sebagai landasan seni pengukiran kebangkitan nalar wawasan di bawah puing pergeseran budaya dan bahasa bangsa lain di era global sangat mengusai perlahan ini.
Maka Mahasiswa sebagai regenerasi keberlanjutan asal suku mee setiap kota studi antar sejawa dan bali siap membawakan nama suku bangsa yaitu suku mee, yang mempunyai bahasa lebih dominan bertumbuh dengan mereka dahulu hingga kini selanjutnya. Suku bangsa mee juga mengantarkan identitas pedoman hidup diri melalui lagu bahasa daerah mee di iringi dengan Musik band yang kian tergeger di belahan dunia itu. Mahasiswa/I tidak mau kalah tinggalkan begitu saja mereka juga siap mencoba menyesuaikan dengan kekuatan latar belakang kehidupan mereka di dunia musik . Untuk mengukirkan inspirasi kerinduan dan memperbesarkan daerah dan tata kehidupan budaya dan bahasa bangsanya berbentu pantun atau puisi menjadi lagu-lagu paforit suku mee di papua itu sendiri.
Mahasiswa asal suku mee paniyai papua yang ada di pulau sejawa dan bali mereka telah bentuk beberapa Groups band di setiap bagian korwil sejawa bali yaitu :
- Musik band jawa timur terletak di Surabaya memberi nama “Panas Groups Band”
- Musik band jawa tengah terletak di Jogyakarta memberi nama “Wissel Groups Band”
- Musik band jawa barat terletak di bogor member “Anggrek Hitam Band”
- Musik band umum jawa dan bali terletak di Jogyakarta memberi nama “Gaidap Groups Band”
Setiap groups band ini sudah lama menjalani dengan daya upaya mereka dapat di sewa pasilitas alat perlengkapan pada saat mereka main band untuk melatih dalam hal permainan music. Groups band yang ada ini pada saat mereka main tanpa sponsor tetapi mereka berusaha kumpulkan dana secukupnya hanya untuk main band sedetik yang di tentutakan oleh pihak pemilik ruangan dan pasilitas perlengkapan alat-alat music tersebut.
Groups band miusik ini banyak hal yang paparkan lagu-lagu dari berbagai bahasa dan nada sesuai notasinya dengan semangat sesuai idealism mereka. Biarpun tanpa sponsor mereka berusaha dengan semangat untuk menyisipkan waktu dengan melihat kondisi mereka setiap kota studi sejawa bali selalu di aktif dalam hal ini biarpun kekurangan lainya.
Setiap Groups band tersebut diatas telah keluarkan dua kaset tanpa sponsor oleh badan siapapun. Yang keluarkan kaset CD lagu tercipta sementara adalah “Gaidap Groups Band”. Tanpa sponsor mereka daya upaya untuk semangat mengauditkan kaset CD lagu dan film sesuai idealis tersebut.
Setiap kali main di studio musik band sewa dengan biaya mencapai sekitar Lima Puluh Ribuan (50. 000. 000) hanya sewa alat-alat pasilitas music band satu jam secukup dua lagu itu. Sementara mereka kewalahan dengan sponsornya untuk melengkapi pasilitas alat music yang lebih meningkatkan ketingkat sesuai mutu mereka dalam bidang seni music band groups tersebut. Mereka sangat membutukan karena dengan melihat perkembangan sangat merubah total; hanya untuk mempertahankan hak hidup sesuai mempromosikan melalui lagu-lagu besertai atribut budaya dan bahasa yang telah milikinya.
Maka kini menjadi di pertanyakan kepada pihak pemerintah, masyarakat, dan karyawan yang memiliki PT, CV, dan usaha lainnya pemodal bagaimana mensponsori dalam hal pencapaian dan keberlanjutan musick groups band tersebut. Dan juga kepada pihak lain harapkan membantu sebagai peduli menyumbangkan menyiapkan perlengkapan kreatifitas mahasiswa membela hak hidup selanjutnya.
Musik Groups Band harap di eranisasikan mencari jawaban kebenaran di balik tantangan era)*
By Agus Mote)*
Pemerhati Alam
0 komentar:
Posting Komentar