Kritik di balik politik dan pembangunan kini dan kedepan)*
Setela puluan Tahun Alam Tigi peku menjadi salah satu Kecamatan di Kabupaten Paniai. 3 tahun yang lalu tepatnya Tahun 2008 secara Administrasi Negara, dari induk Kabupaten Paniai memisahkan kecamatan tersebut oleh jabatan-jabatan pemerintah dan beberapa toko-toko masyarakat yang mencintai alam Tigi Peku yang ingin sosok merubah kedepan yang baik. Mereka memberi Nama Kabupaten Deiyai dan janjinya membanggun alam Tigi Peku. Deiyai akan paksa dan janjinya pada Deiyai akan janji sayang dan cinta alam Tigi Peku untuk membanggun Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Intelektual melalui Spiritual dan Humanis yang miliki di alam Tigi Peku baik itu Manusia,Hewan dan Tumbu - Tumbuhan. Namun pada awal perjalanan perjanjian cinta dan sayang begitu tidak menyatu pada sasaran perjanjian ketiga bela pihak, terjadi dampak-dampak yang merusak meredam perjanjian untuk mewujutnyatakan kedepan.
Kecamatan Tigi adalah kota tua saman Belanda.Sebelumnya Nama Tigi itu dari leluhur ada dan sebut jika ada orang daerah lain mencari usaha bisnis ekonomi, pesta dan lain- lain misalnya dari daerah Kamuu, Paniai dan derah lain di pedalaman penggunungan papua, dengan kedudukan Ibu Kota di Wakeitei atau sekarang di sebut waghete. Deiyai adalah nama yang inginkan oleh beberara pemerhati daerah leluhur dari toko Masyarakat dan Pemerintah untuk mensejatrakan masyarakat dan melengkapi keluhan-keluhan masyarakat pribumi. Setelah puluhan tahun bangun tidur menjadi salah satu Kecamatan yang terjangkau dari berbagai perkembangan IPTEK modern dari Kabupaten Paniai,baik Paniai sendiri belum terpisah dengan Kabupaten Ibu kota induk Nabire. Ada beberapa tokoh masyarat dan toko Pemerintah Putra Daerah Tigi Teku yang ingin merubah Alam Tigi Peku yang unggul masa depan di dunia dan segalah isinya sesuai visi misi dan tujuan sesuai alam setempat. Namun sampai pada saat ini belum ada terwutnyatakan sesuai perjanjian visi misi dan tujuan mereka dalam pembanggun Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) kedepan yang berintelektual, terutama dalam IPTEK kedepan yang harapkan alam tersebut.
Saat ini sebuah Alam yang berbentuk pompa darah (jantung), sedang menunggu janji Deiyai sambil senyum dan menangis dalam hati untuk generasi penerus agar mereka bisa berfikir dan bekerja sesuai fungsi terbentuknya alam yaitu sesuai fungsi jantung. Sesuai perjanjian saat jumpa pertama alam Tigi dengan pemerhati-pemerhati Tigi tepatnya Waghete di muka public “ Aku akan kembali ke Alamku Tigi Peku untuk membangun SDA melalui letak geografis dan SDM melalui intelektual,spiritual dan humanis yang lahirkan oleh alam yang berbentuk jantung ini dengan aku membawah sebuah Nama resmi baru secara Atministrasi Negara yaitu pemerinta kabupaten Deiyai”. Ini adalah ungkapan – ungkapan hati sebelum bertemu dengan alam Tigi Peku oleh pemerhati-pemerhati Alam Tigi yaitu pemerintah kabupaten deiyai dan Toko toko masyarakat, yang mana di saksikan beribu mata dari Dunia lebi khusus alam sendiri Tigi Peku dan segala isinya,maka itu kapankah perjanjian ini akan di kabulkan!. Bukan sekarang kapan lagi? Bukan pemerih Deiyai siapa lagi, Bukan toko-toko masyarakat siapa lagi ? Anda adalah satu-satunya yang terpilih oleh alam Jantung Dunia (Tigi Peku) membuka untuk transfer dan mempompakan keluar seluruh sudut-sudut dunia sesuai bentuk pemikiran intelek,spiritual dan humanis pesona yang seperti aku ayahku dan ibuku alam Tigi Peku. Perjanjian manismu di bibir,siapa lagi selain pemerintahan Deiyai Toko –toko masyarakat. Bagimana saya transfer anak cucu, SDM dan SDA kedepan ke dunai IPTEK dan dunia ekonomi, apa lagi ini generasi Manusia dan alam Tigi Peku yang nantinya akan di rebut oleh berbagai penjuru Negara- negara di Dunia.
Aku alam segala Jantung Dunia bukan sekedar Jantung Dunia, aku segala SDM, bukan sekedar SDM. Segala SDA, bukan sekedar SDA. Aku terima di Alam ini wajah-wajah ganteng dan cantik bukan untuk sodot SDM dan SDA yang karuniai, tetapi Untuk saya Alam Tigi. Pemerintah Kabupaten Deiyai dan toko – toko masyarakat aku terima pasangan hidup untuk terapkan generasi kita berikut yang intelektual,spiritual, dan humanis yang mereka miliki sesuai karuniai olehNYA melalui alam Tigi Peku.kelebihan dan kekurangan yang kita miliki itu bukan masalah tetapi yang masalah adalah apa yang saat ini kita miliki melihat, berfikir dan berbuat. bagimana supaya yang ada ini digunakan dalam manajemen SDM dan SDA , lebi hkhusus dalam dunia IPTEK.
Oleh;
STEFEN.O.BUKEGA
GROUP PENULIS PEMULA
Sumber Penyambung SUARA ALAM TIGI
0 komentar:
Posting Komentar