
Kejadian pelanggaran HAM di deiyai-tigi papua, penembakan peluruh Oleh Brimob Menembusi Tubuh Masyarakat tak bersalah, perlu di evakuasi berlanjut apa alasan di balik hak tanah adatnya rakyatnya (Pelanggaran HAM Berat)
Paniai News; PT. Modern adalah satu perusahan yang sudah lama beroperasi di daerah Nabire, Dogiyai Deiyai dan Paniai. PT ini pula yang membuka jalan trans dari Nabire – Paniai. Ketika rencana pembuatan lapangan terbang Internasional di Waghete yang sampai saat ini juga belum terselesaikan itu, proyeknya di serahkan kepada PT M...odern ini. Kemudian PT Modern, membangun kemp-nya di kampung Okomobutu – tepatnya di dusun Tabeitadi – Distrik Tigi (Waghete) Kab. Deiyai sekarang. Material untuk lapangan terbang itu dan pembangunan jalan serta bangunan Kab. Deiyai semuanya di ambil dari dusun Tabeitadi. Pengambilan materialnya telah keluar dari batas yang telah ditentukan oleh masyarakat pemilik dusun, maka beberapa kali masyarakat mendatangi PT. Modern untuk menghentikannya. Namun, PT tidak memperdulikan suara masyarakat itu dan operasinya lanjut terus sampai pada 04 Oktober 2011 di mana salah satu anggota masyarakat pemilik dusun menjadi korban tima panas milik Brimob Papua yang bertugas untuk mengamankan proses pengambilan material oleh PT. Modern di sana.
“PT. Modern yang mengadakan penggalian material di dusun Tabeitadi (Waghete, Kab. Deiyai – Papua) di bawa kaki gunung Miye itu, kami masyarakat sudah memberitahukannya beberapa kali untuk menghentikannya pengambilan material di sana. Kami juga sudah memberikan batas untuk PT Modern bisa mengambil material demi pembangunan jalan dan bangunan di Kabupaten Deiyai, namun PT Modern tidak menghiraukan semua suara dan usaha kami untuk menghentikannya. Belum pernah ada pembayaran ganti-rugi kepada kami pemilik dusun oleh pihak PT. Modern atas penggalian itu, namun penggalian/pengambilannya berlanjut terus sampai melewati batas yang telah ditentukan oleh kami. Penggalian berlanjut terus karena PT Modern merasa pada tingkat aman dalam perlindungan Brimob yang bertugas di sana”. Tandas Athen Mote yang mengantar bpk. Dominikus di RSUD di Madi, melalui Via HP.
Dusun dari bapak Dominikus Tekege (20thn - Petani) adalah diluar dari batas penggalian yang telah ditentukan oleh masyarakat. Namun, PT. Modern yang tidak menghiraukan suara dan batas yang telah tentukan oleh masyarakat itu, penggaliannya sudah masuk ke dusunnya bapak Dominikus Tekege itu. Maka, pada pagi hari 08.00 waktu Paniai, tanggal 04 Oktober 2011, beliau sendirian keluar dari rumah dan pergi ketempat penggalian itu untuk menemui pimpian PT. Modern dan memberitahukan untuk menghentikannya. Belum juga sampai di kem penggalian dan masih belum juga bicara apa-apa kepada pimpinan PT, beliau di kagetkan dengan tembakan dari seorang brimob yang berada di lokasi penggalian. Pelurunya langsung mengenai betis bagian kanan dari bapak Dominikus Tekege. Seorang saudara yang berada tidak jauh dari TKP itu berteriak memanggil masyarakat lain untuk mengurus bpk Dominikus Tekege yang tergeletak menjerit minta tolong di jalan itu. Masyarakat yang mendengar teriakan saudara itu, mendatangi tempat kejadian, membawahnya pergi ke Waghete.
“Aku tanpa membawa apa-apa ditangan kecuali noken, aku pergi ketemu pimpinan PT. Modern untuk membicarakan secara baik akan material yang sedang di ambil di dusunku. Aku baru saja sampai di beberapa meter jaraknya dari kemp penggalian material, aku dikagetkan dengan bunyi tembakan. Ternyata, penembak itu membidik aku dan pelurunya langsung mengenai betis bagian kanan. Saat itu, aku jatuh pingsang di jalan dan kaget ketika sekelilingku banyak masyarakat sibuk mengurus aku. Aku bukan pergi untuk melakukan demo di kemp, melainkan untuk memberitahukan bahwa tempat yang sedang ambil material itu milik aku saja, namun jadinya seperti ini”; nada penyesalan korban dari atas tempat tidur di RSUD Paniai – Madi melalu Via HP.
Masyarakat bersama pihak DPRD dan Pemerintah Daerah, dari Waghete ibu kota Kab. Deiyai, bpk Dominikus dilarikan ke RSUD Paniai di Madi untuk pengobatan lanjutan di sana. Malam ini beliau di rawat di di RSUD Paniai di Madi. “Tadi hanya urus pengobatan beliau saja dan masalahnya besok hari akan membicarakannya”, kata Oktovianusi Pekey dari Paniai – Madi, melalui via handphone.
Pada besok hari (05 Oktober 2011), baik pihak PT. Modern, Brimob dan masyarakat yang difasilitasi oleh DPRD dan Pemerintah Daerah, akan duduk membicarakan dua masalah itu. Masalah penggalian material oleh PT. Modern di dusun Tabeitadi Distrik Tigi (Waghete), Kab. Deiyai dan masalah penembakan oleh Anggota Brimob kepada bpk. Dominikus Tekege tersebut, tambahan Okto.
Perlu ketahui juga bahwa PT. Modern yang sedang operasi di daerah Kab. Deiyai itu, dalam tahun 2008 dengan truknya pernah menabarak seorang masyarakat dari Distrik Tigi Timur. Masyarakat yang saat itu menjadi korban truk PT. Modern adalah dia yang baru pulang dari hutan yang dibahunya kayu bakar. Dengan kecepatan yang tinggi truk itu menabarak si korban ini dari belakang dan mati ditempat. Ketika masyarakat menuntut untuk mempertanggung jawabkannya, malah PT. Modern ini berlindung dibelakang pihak aparat keamanan. Aparat keamananlah yang berhadapan dengan masyarakat, sehingga masalah penabrakan itu tidak pernah usut tuntas oleh pihak keamanan sendiri. Pengalaman ini juga akan terulang pada masalah penembakan pada bpk. Dominikus Tekege atau akan diselesaikannya dengan baik….? Mari kita mengikutinya.
Identitas Korban:
Nama : Dominikus Tekege
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 20 thn
Pekerjaan : Petani
Agama : Katolik
Status : Belum Kawin
Kampung : Okomobutu.
Kasus : Korban Penembakan Anggota Brimob.
0 komentar:
Posting Komentar