Jakarta - Ketidakjelasan anggaran bidang Pendidikan di Kabupaten Deiyai, Papua, disoroti kalangan mahasiswa asal daerah tersebut yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pelajar dan Mahasiswa Deiyai (Forkopmade) Jawa-Bali.
Forkopmade dalam rilis yang diterima primaironline.com, Senin (11/7), menuding anggaran pendidikan Kabupaten Deiyai, mulai dari pengalokasian hingga penyaluran tidak transparan. Karena itu, mereka menuntut keuangan instansi terkait segera diaudit.
“Kabupaten pemekaran lain di Papua bisa bantu mahasiswa dan pelajar, tetapi Pemkab Deiyai tidak pernah perhatian aspek pengembangan SDM. Buktinya, selama ini pelajar dan mahasiswa Deiyai yang sedang studi di seluruh Indonesia tidak mendapat perhatian dari pemerintah daerah,” ujar Koordinator Bidang Pendidikan Forkopmade Jawa-Bali, Yulius Pekei, dalam rilis tersebut.
Hal senada disampaikan Ones Madai, Sekretaris Jenderal Forkopmade, “Kapan pemerintah mau bantu generasi muda di bidang pengembangan diri, tugas akhir, dan pemondokan?” tukasnya.
Menurut Ones, tiadanya perhatian bagi pelajar dan mahasiswa Deiyai yang sedang studi di seluruh Indonesia, membuktikan kegagalan pemerintah daerah sebagaimana dinilai pemerintah pusat melalui Dirjen Otda Depdagri, April lalu.
“Penilaian Kabupaten Deiyai sebagai daerah terburuk di Indonesia bisa benar. Buktinya, bidang pendidikan dengan dana yang dianggarkan tidak maksimal dikerjakan selama dua tahun terakhir sejak dimekarkan dari Kabupaten Paniai,” tandasnya.
Sedangkan Ketua Forkopmade Jawa-Bali, Elias Bidaugi Pigome, mengharapkan adanya keberpihakan pemerintah daerah terhadap masyarakat lokal termasuk pelajar dan mahasiswa.
(rif)
http://www.primaironline.com/berita/sosial/74127-mahasiswa-tuding-pemkab-deiyai-tak-transparan-dalam-anggaran
0 komentar:
Posting Komentar