JUBI --- Empat dari lima nama yang ditetapkan sebagai Tim Seleksi (Timsel) Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Deiyai, dinilai penuh nepotisme. Hal ini karena empat orang dalam Timsel tersebut diduga titipan oknum pejabat setempat.
Tokoh Pemuda Deiyai, Amizon Mote dan Sebastianus Takimai yang dihubungi JUBI secara terpisah, Minggu (23/1), mengatakan, proses pembentukan Timsel KPU tersebut terkesan diam-diam, tidak transparan dan menyalahi aturan yang diberlakukan sah di seluruh Indonesia.
“Kita lihat dari fam saja, empat orang itu berasal dari satu kampung dan mereka itu bagian dari tim sukses calon kandidat tertentu yang akan meramaikan bursa Pemilukada di Kabupaten Deiyai,” tutur Sebas.
“Kami pemuda Kabupaten Deiyai menolak pembentukan tim seleksi KPU itu, karena ada nepotisme di dalamnya. Tim seleksi itu tidak ada keterwakilan fam lain yang ada di Deiyai, hanya didominasi oleh dua fam saja, yakni fam Edowai dan Pakage. Memangnya Deiyai ini miliki dua marga itu saja kah?,” ungkap Amizon.
Dikhawatirkan, proses pembentukan tim seleksi ini akan memicu persoalan di tengah masyarakat. Sebab, ada selentingan beredar bahwa timsel tersebut hasil setingan oknum pejabat di Deiyai yang akan mencalonkan diri pada Pemilukada perdana. “Kita lihat dari nama-nama tim seleksi itu sudah ketahuan kalau ada kepentingan politik pejabat daerah,” tandasnya.
Berdasarkan aturan KPU Nomor 12 Tahun 2007, pengusulan nama-nama bakal calon tim seleksi KPU merupakan kewenangan Bupati/Walikota dan lembaga wakil rakyat (DPRD) setempat. Meski begitu, sejauh ini aturan tersebut belum ditegakan dalam proses pembentukan tim seleksi KPU Deiyai. Pihak Eksekutif secara sepihak merekomendasikan nama-nama calon tim seleksi tersebut. “Kapan DPRD Deiyai adakan rapat paripurna untuk menetapkan dua orang calon tim seleksi anggota KPU Deiyai?,” tanya Sebas.
(Markus You)
0 komentar:
Posting Komentar